Kau sudah banyak menderita
Tetapi kau masih terbalut tirai
Karena kematian adalah pokok segala
Dan kau belum memenuhinya
Deritamu takkan habis sebelum kau mati
Kau takkan meraih atap tanpa menyelesaikan anak tangga
Ketika dua dari seratus anak tangga hilang
Kau terlarang menginjak atap
Bila tali kehilangan satu elo dari seratus
Kau takkan mampu memasukkan air sumur ke dalam timba
Hai Amir, kau takkan dapat menghancurkan perahu
Sebelum kau letakkan mann terakhir…
Perahu yang sudah hancur berpuing-puing
Akan menjadi matahari di Lazuardi
Karena kau belum mati, deritamu berkepanjangan
Hai lilin dari Tiraz, padamkan dirimu di waktu fajar
Ketahuilah mentari dunia akan tersembunyi
Sebelum gemintang bersembunyi
Arahkan tombakmu pada dirimu, hancurkan dirimu
Karena mata tubuh seperti kapas di telinga
Wahai mereka yang memiliki ketulusan, jika ingin terbuka tirai
Pilihlah kematian dan sobeklah tirai
Bukanlah kematian itu kau masuk ke kuburan
Kematian adalah perubahan untuk masuk ke dalam cahaya
Ketika manusia dewasa, matilah masa kecilnya
Ketika menjadi Rumi, lepaslah celupan Habsyinya
Ketika tanah menjadi emas, tak tersisa lagi tembikar
Ketika derita jadi bahagia, tak tersisa lagi duri nestapa
- Jalalludin Rumi -
No comments:
Post a Comment